- power by: http://www.taufik3akhyar.blogspot.com

MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA ORAL HYGIENE





 






 ORAL HYGIENE
(MAKALAH KEBUTUHAN DASAR MANUSIA)









Oleh Kelompok 4

1.       Ismi Nurfajriyanti
2.       Lina Nur Brokah
3.       Nova Anika
4.       Ria Yuliana Putri
5.       Patra Janur adi
6.       Okta rohim
7.       Muhammad aldo pratama
8.       Ali ma’sum
9.       Taufik tri akhyar



AKADEMI KEPERAWATAN PANCA BHAKTI
BANDAR LAMPUNG
T.A 2012/2013






C. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan diri

            Menurut Potter dan Perry, sikap seseorang melakukan hygiene dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1.      Citra tubuh
Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentingnya hygene pada orang tersbut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentan penampilan fisiknya. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Seorang klien yang menjaga dan mempertahankan hygiene mulut, terlihat dari fisik mulutnya. Maka perawat mempertimbangkan rincian cara hygiene mulut dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan bagaimana memberikan peralatan hygien mulut.

2.      Praktik sosial
Kelompok-kelomp sosial wadah seorang klien berhubungan dapat mempenaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka bagaimana cara menjaga kebersihan mulut.

3.      Status sosial ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Ketersediaan alat untuk hygiene mulut juga dipengaruhi oleh ekonomi.

4.      Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasiny bagi kesehatan mempengaruh praktik hygiene. Seorang klien yang tidak punya banyak pengetahuan tentang  pentingnya hygiene mulut kemungkinan malas untuk menjaga dan mempertahankan kebersihan mulutnya.

5.      Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi peawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berada mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia oral hygiene dipndang penting bagi kesehatan.

6.      Kesukaan
Setiap klien memiliki keinginan individu yang berbeda. Misalnya kapan ia akan menggosok gigi, kapan ia akan berkumur dan melakukan oerawatan mulut dan gigi. Klien juga memilih produk yang berbeda seperti sikat gigi, pasta gigi, obat berkumur, vitamin bibir, dll.

7.      Status sosial
Orang yang mendeita penyakit tertentu seperti kanker tahap lanjut atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan oral hygiene.

8.      Tingkat perkembangan
Proses belajar melakukan hygiene mulut yang dilakukan sejak kanak-kanak hingga bisa melakukan oral hygien sendiri, seperti menggosok gigi dan menjag kebersihan mulut, berlanjut hingga remaja dewasa kemudian lansia.

D. Kelainan

            Mulut merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan degan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi dan akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak yaitu lapisan film tipis, lengket dan tidak berwara. Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan perawatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi yg menyebabkan gigi berlubang. Adapun kelainan atau penyakit mulut dan gigi antara lain:

1.      Stomatitis
Kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi definisi vitamin, infeksi oleh bakteri, virus atau jamur atau penggunaan obat kemoterapi.

2.      Glosititis
Peradangan lidah karena infeksi atau cidera, seperti luka bakar atau gigitan.

3.      Gingivitis
Peradangan gusi akibat oral hygiene yang buruk, definisi vitamin atau diabetes militus. Perawatan mulut khusus merupakan keharusan apabila klien memiliki masalah oral ini. Perubahan mukosa mulut yang berhubungan dengan mudah mengarah kepada malnutrisi.

4.      Bau mulut
Bau mulut dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal biasanya disebabkan oleh penyakit sistemik yang merupakan tanda-tanda adanya masalah kesehatan lain, seperti diabetes militus. Kelainan pada saluran pencernaan atau pernafasan, penyakit-penyakit pada kerongkongan. Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh jenis makanan yang dimakan seperti pengaruh minuman kopi, alkohol, makanan berbumbu bawang putih, atau bawang merah. Faktor pembersih gigi yang tidak optimal dan faktor kandungan yang ada didalam rokok bagi perokok. Mulut yang kering karena kurang minum air juga merupakan konstributor penyebab masalah bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur dipagi hari bau mulut kita juga kurang sedap, yang segera hilang setelah sikat gigi dan minum air putih.









I.                    PENGKAJIAN

Mulut untuk mendeteksi tanda kesehata secara umum, menentukan kebutuhan oral hygiene dan menetukan terapi perawatan untuk klien dengan dehidrasi, asupan terbatas, trauma oral atau jalan nafas oral. Untuk mengkaji rongga oral, perawat menggunakan senter dan spatel lidah atau kasa tunggal segi 4. Sarung tangan harus dipakai selama pemeriksaan. Selama pemeriksasan klien dapat duduk berbarin. Pengkajian rongga oral dapat dilakukan selama pemeriksaan hygiene oral.

a.      Bibir
Bibir dikaji terhadap kondisi warna, tekstur, hidrasi, konturnya serta adanya lesi. Deengan mulut klien yang tertutup, perawat dapat melihat bibir dari ujung ke ujung. Normalnya bibir berwara merah muda, lembab, simetris da halus.

b.      Mukosa bukal, gusi dan gigi
Perawat melakukan inspeksi dengan meminta pasien mengatupkan gigi dan tersenyum. Manufer tersebut memungkinkan dilakukan pengkajian oklusi gigi.

c.       Lidah dan dasar mulut
Lidah di inspeksi dengan cermat pada semua sisi dan bagian dasar mulut di periksa. Terlebih dahulu klien merilekskan mulut dan sedikit menjulurkan lidah keluar. Perawat mencatat adanya penyimpangan tremor atau keterbatasan gerak.

II.                  Diagnosa keperawatan
a.      Terinveksi gingivitis, yang disebabkan oleh angina atau semacam penyakit mulut.
b.      Periodontitis, peradagan gusi yang lebih menyolok yang melibatkan juga jaringan ceruk gigi (alveola) yang biasa disebut pyorrhea.

III.                Perencanaan
a.      Menganjurkan dan menuntun pasien untuk rajin merawat mulut dan gigi
b.      Berkumur dengan air setelah membersihkan sela-sela gigi untuk mengeluarkan partikel-partikel makanan dan plak.
c.       Menganjurkan dan menuntun pasien untuk menyikat gigi dan berkumur

IV.                Implementasi
a.      Membersihkan lidan dengan menggunakan kain kasa yang dijepit klem
b.      Mengoleskan obat atau vitamin pelembut kulit pada bibir.
c.       Menuntun pasien untuk menggosok gigi secara rutin.
d.      Menuntun pasien untuk berkumur agar m,ulut bersih dari bakteri dan plak.
e.      Mengajarkan klien untuk mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin c dan menyehatkan mulut.



V.                  Evaluasi
Agar kita mengerti bagaimana merawat kesehatan mulut dan betapa pentingnya merawat kesehatan mulut.












































BAB III
PENUTUP

I.                    Kesimpulan
Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut dan gigi, guisi serta bibir. Membersihkan gigi dari partikel-partikel makanan, bakteri dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Masalah mulut dapat memberikan resiko yang serius bagi kita yang merasakannya. Oleh karena itu diperlukanperawatan oral hygiene secara teratur setiap hari agar terhindar dari penyakit mulut. Dalam oral hygiene diperlukan alat persiapan untuk melakukan prosedur pelaksanaan sehingga dapat tercapai hasil sesuai yang diharapkan.

II.                  Saran
1.      Jagalah kebersihan mulut sejak dini dengan rajin menggosok gigi 2 kali sehari
2.      Banyak-banyaklah mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin c untuk menjaga kesehata mulut.
3.      Usahakan memeriksakan mulut secara rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi.





























DAFTAR PUSTAKA

Wolf and Weitzel dan Fuerst, (1984), Dasar-dasar Ilmu Keperawatan, Jakarta, PT Gunug Agung.
Potter and Perry, (2005), Fundamental Keperawatan, Jakarta, EGC.

Share this article :
 

Blogger templates

Subscribe me

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Taufik Tri Akhyar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger